KENDAL – Pisang menjadi komoditas holtikultura unggulan di Lapas Terbuka Kendal. Selain mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan pisang juga mudah dibudidayakan. Tercatat, selama tahun 2022 Lapas Terbuka Kendal telah berhasil membudidayakan sekitar 1000 pohon pisang.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Musa paradisiaca kaya akan serat dan antioksidan serta mengandung protein, vitamin B6, karbohidrat, vitamin C, folat, tembaga, potasium, hingga magnesium di dalamnya yang mampu memenuhi kebutuhan zat-zat yang diperlukan tubuh.
Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Puji Raharjo menyampaikan bahwa Lapas Terbuka Kendal terus berupaya mengembangkan berbagai varietas tanaman pisang, seperti Ambon, Raja Bulu dan Kepok.
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
“Total tahun ini kami berhasil menanam kurang lebih seribu pohon pisang dan sudah dipanen ratusan tandan secara bertahap dari berbagai jenis, ” ucap Puji saat ditemui pada, Jumat (30/12/2022).
Puji menambahkan kegiatan pembinaan kemandirian dibidang pertanian khususnya budidaya pisang kedepan terus ditingkatkan baik kualitas, kuantitas maupun varietas yang ditanam di Kawasan Pembinaan Lapas Produktif.
Turut serta mengawasi pembinaan kemandirian, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja, Ari Rahmanto menyampaikan bahwa hasil panen ratusan tundun pisang secara bertahap, merupakan bentuk keseriusan jajaran Kegiatan Kerja dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengembangkan tanaman pisang.
“Hasil panen pisang yang memuaskan ini dapat membuktikan bahwa kegiatan kemandirian Lapas Terbuka Kendal berjalan dengan baik. Kami yakin keahlian membudidayakan tanaman pisang ini akan sangat bermanfaat bagi mereka (WBP) di luar nanti, ” pungkas Ari.
(N.Son/***)